PENGARUH
YOGA TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
Oleh: Meiningtyas Zakiya Nurussania
Remaja
merupakan masa yang identik dengan pertumbuhan, perubahan, dan perkembangan
secara biologis, terutama pada sistem reproduksi. Pada perempuan tanda
keremajaan awal ditandai dengan remaja mulai mengalami menstruasi. Menstruasi
merupakan perdarahan secara berkala sebagai bagian dari perkembangan biologis
reproduksi wanita normal yang terjadi selama siklus kehidupannya
Ketika
seorang perempuan mengalami menstruasi, ada beberapa gangguan yang terjadi,
salah satunya adalah nyeri ketika menstruasi atau bisa disebut dengan dismenore.
Dismenore merupakan nyeri atau kram pada daerah perut dan/atau pinggang
yang terjadi saat menstruasi. Nyeri ini berbeda setiap individu dari ringan
hingga berat. Nyeri yang berat dapat berefek buruk hingga mengganggu aktivitas
harian seorang wanita. Dismenore dapat berlangsung 2 hari atau lebih
tergantung setiap individu dan dapat terjadi pada segala usia
Penanganan
nyeri akibat dismenore dapat dilakukan dengan metode farmakologis dan
non-farmakologis. Metode non-farmakologis yang dapat dilakukan meliputi teknik
nafas dalam dan relaksasi, kompres hangat pada daerah perut, istirahat yang
cukup, dan melakukan senam atau yoga. Yoga merupakan salah satu teknik
relaksasi yang dapat merilekskan otot-otot sehingga meningkatkan aliran darah
dan dapat menurunkan intensitas nyeri
Yoga
merupakan olahraga yang memberikan efek relaksasi pada tubuh. Melakukan yoga
dapat menstimulasi pelepasan hormon endorphin yang dapat meningkatkan
responsaraf parasimpatif sehingga meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah di
seluruh tubuh termasuk uterus. Peningkatan pembuluh darah di sekitar uterus
dapat mengurangi intensitas nyeri haid atau dismenore (Ernawati,
Hartini.,& Idris, 2010). Yoga juga membuat tubuh menjadi rileks dan
menstabilkan pernafasan sehingga dapat mengurangi stress, takut, dan rasa sakit
(Ningrum, 2017). Oleh karena itu, yoga bermanfaat dalam mengurangi dismenore
pada remaja putri sehingga tidak akan mengganggu aktivitas belajar dan
konsentrasi.
Melakukan
senam yoga dapat mengurangi intensitas nyeri haid pada remaja putri. Hal
tersebut dibuktikan pada penelitian
Penerapan
senam yoga selama menstruasi juga dapat mengurangi durasi nyeri. Pada
penelitian
Latihan
yoga merupakan olahraga yang mudah dan dapat dilakukan di rumah secara mandiri
untuk mengurangi dismenore pada remaja putri. Latihan ini dapat
dilakukan selama 30 menit per hari, dua kali seminggu, selama 12 minggu
(Yonglitthipagon et al., 2017). Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada
perubahan intensitas nyeri haid setelah 12 minggu melakukan terapi yoga. Oleh
karena itu, latihan yoga ini dapat dijadikan alternatif terapi non-farmakologis
dalam mengurangi dismenore pada remaja putri sehingga dismenore tidak
akan mengganggu aktivitas belajar.
Melakukan senam yoga mempengaruhi intensitas dan durasi dismenore pada remaja putri. Senam yoga merupakan olahraga yang memberikan efek relaksasi dan menstimulasai hormon endorphin untuk menstabilkan pernafasan dan melebarkan pembuluh darah sehingga dapat mengurangi nyeri. Senam yoga merupakan olahraga yang cukup mudah dan dapat dilakukan secara mendiri di rumah. Frekuensi dan durasi waktu yang dibutuhkan cukup selama 60 menit seminggu selama 12 minggu. Melakukan senam yoga dapat menurunkan intensitas dan durasi dismenore pada remaja putri sehingga dismenore tidak akan mengganggu aktivitas belajar di sekolah dan di luar sekolah. Oleh karena itu, senam yoga dapat dijadikan alternatif terapi non-farmakologi untuk mengurangi nyeri pada remaja putri.
REFERENSI:
Dewi, A.M.,
Wagiyo & Astuti, R. 2015, ‘Pengaruh Gerakan Yoga Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenore pada Siswi SMP Al-Fattah Semarang’, Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan (JIKK).
Ernawati, H.
2018, ‘Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Daerah Pedesaan’, Indonesian
Journal for Health Sciences, vol. 02, no. 01, pp. 58–64.
Ernawati, Hartini, T.,& Idris, H. 2010, ‘Terapi
Relaksasi terhadap Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Universitas Muhannadiyah
Semarang’, Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 106-113., http://jurnal.unimus.ac.id/index.
php/psn12012010/article/view/ 54/28.
Ningrum, N. P. 2017, ‘Efektifitas Senam Dismenore Dan
Yoga Untuk Mengurangi Dismenore’. Global Health Science, 2(4), 325–331.
https://doi.org/10.1177/0883073818776 157
Ningsih, R.,
Setyowati & Rahmah, H. 2013, ‘Efektivitas Paket Pereda Nyeri pada Remaja
dengan Dismenore’, Jurnal Keperawatan Indonesia, vol. 16, no. 2, pp.
67–76.
Nurwana,
Sabilu, Y. & Fachlevy, A.F. 2017, ‘Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Negeri 8 Kendari tahun 2016’, Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, vol. 2, no. 6.
Sari, K.,
Nasifah, I. & Trisna, A. 2018, ‘Pengaruh Senam Yoga Terhadap Nyeri Haid
Remaja Putri’, Jurnal Kebidanan, vol. 10, no. 02, pp. 103–205.
Syah, I.
& Putri, R.Z. 2020, ‘Latihan Yoga Menurunkan Nyeri Dismenore pada
Santriwati Aliyah Kelas 10 di Pondok Pesantren’, Jurnal Kesehatan Mercusuar,
vol. 3, no. 2.
Yonglitthipagon, P., Muansiangsai, S., Wongkhumngern,
W., Donpunha, W., Chanavirut, R., Siritaratiwat, W., Mato, L., Eungpinichpong,
W., & Janyacharoen, T. (2017). Effect of yoga on the menstrual pain,
physical fitness, and quality of life of young women with primary dysmenorrhea.
Journal of Bodywork and Movement Therapies, 21(4), 840–846. https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2017.01.
014
Comments
Post a Comment